Kejadian tadi malam masih terbayang-bayang di benakku
waktu aku bangun tidur di pagi yang cerah ini. Bagaimana tidak? Alfian Husein
idolaku, tadi malam menjemputku. Tepat di depan rumahku! Dan membawaku
kerumahnya, bertemu dengan ayah dan bundanya. Aku masih belum sadar. Aku
seperti mimpi!
#
Malam ini aku akan pergi dengan Al, seperti
janjinya tadi malam. Aku sibuk membuka-buka lemariku. Mix and match bajuku,
dengan accesories dan sepatuku. Ketika aku sedang bingung akan memakai baju
yang mana, tiba-tiba SMS dari Al masuk ke handphoneku. Seperti telepati. Atau
kami memang sehati? :D
From: Al
:***
Bidadari ,
nanti pake baju warna putih ya. Kita kembaran :))
To: Al :***
Ok
Al :))
From: Al
:***
Aku jemput
jam 8 ya :*
To: Al :***
Iya:*
Kuambil dress putih selutut dengan kerah V-neck gold
dan bando putih-gold juga. Sepatunya aku ambil sepatu tanpa heels warna gold.
Mm.. perfect.
Jam menunjukan jam 4 sore, aku pun
mandi. Rasanya ini rekor mandi terlamaku. Hihi. Setelah mandi, kupakai dress ku
dan aku mulai memoles make-up. Tipis dan senatural mungkin. Aku tidak mau
tampil berlebihan. Itu norak sekali.
Masih satu setengah jam dan aku
iseng menyempatkan membuka facebookku. Aku tercengang. Ada 500 lebih friend
request dan puluhan pesan! Itu cewek semua dan semuanya berteman dengan Al. ya
ampun… segera saja aku confirm friend request dari mereka. Setiap aku
mengconfirm 5 orang, pasti ada notif baru. Rata-rata isinya hanya say hello
atau berterima kasih karena sudah mengconfirm. Dan tiba-tiba ada yang
mengejutkan!
Bella
Vana Tika mengirimkan sesuatu pada kronologi anda.
Bella
Vana Tika
CIE
yang NGARTIS gara-gara PACARAN sama ALFIAN HUSEIN!
Apa-apaan ini? Langsung aku blokir saja friend requestnya!
Vana Tika? Pantas saja FANATIK!
Tak kupedulikan. kutulis status terbaruku.
Ini hari
bahagiamu Marsyaaa… ;)
Dan comment-comment dari fans Al pun bejibun masuk
berdatangan. Ya ampun, ya ampun. Comment mereka rata-rata isinya meledekku,
atau iri kepadaku. Perasaan aku tidak memperjelas apa yang membuatku bahagia.
Aku tulis comment singkat “hehehe” lalu aku log-out facebookku.
Beberapa detik
kemudian, masuk SMS dari Al.
From: Al
:***
Mau berapa
lama ngumpet dikamar? Aku udah di ruang tamu nih :*
To: Al :***
Hehe. Aku
keluar sekarang. Wait for a minute :*
Aku berjalan santai ke ruang tamu dan sempat
berpapasan dengan bi Iyem. Bi Iyem nyengir karena dia lupa memanggilku. Rumahku
sepi. Karena kebetulan lagi pada ke rumah eyangku. Alfian. Aku melihatnya duduk
di ruang tamu. Pakaiannya sangat casual. Celana jeans dan kaus dark blue
ditambah kemeja white. Waw so cute and handsome. Tiba-tiba dia melihatku dan
terpana. Aku menunduk salah tingkah.
“kamu cantik sekali, seperti bidadari” ucapnya lembut.
Aku menatapnya. Tak percaya dengan apa yang ia katakan.
Dia tersenyum. Cool. Rasanya ingin kucubit pipinya yang agak chubby itu. Tapi
pertemuan pertama setelah jadian diharuskan STAY COOL. Huh.
“kok diem? Masa gitu doang salting?” tanyanya sambil
tertawa.
“mmm ah kamu nih. Makasih pujiannya. Hehe” jawabku
masih canggung.
“kamu mau berdiri disitu sementara aku duduk dan mau
ngomong banyak sama kamu?” tanyanya lagi.
“ohehe maaf lupa. Mau ngomong banyak? Sejak kapan
Alfian Husein berubah jadi anak cerewet?” ledekku, berharap suasana tak
canggung lagi. Dan berhasil! Alfian mengacak-acak rambutku.
“sejak pacaran sama kamuuuuu. ahaha” tawanya meledak.
Dan tentu saja aku juga tak bisa menahan tawaku. Rasanya ingin berteriak ‘aku
terbang nih, aku terbang!”
“apa kabar?” Tanya Al setelah tawanya berhenti.
“ampun deh, udah hampir setengah jam disini baru nanya
apa kabar ke aku”
“hehe”
“aku baik”
“udah keliatan kok. Haha”
“kalo udah keliatan, ngapain tanya?” tanyaku gemas
sambil mencubit pipinya.
“kan aku pengen tanya ke kamu. aw aw apaan sih beb”
“ahahaha” tawaku meledak. Al Cuma nyengir kuda.
“eh, ayo ke rumah aku. Sampai lupa”
“ayo!”
Kami berjalan ke teras depan. Motor matic Alfian
terparkir disana.
“cie yang udah bisa naik motor” ledekku.
“haha. Awas kamu sya! Ntar aku ngebut biar kamu
teriak-teriak”
“ah jangaaaan”
“yuk naik” ajak Al sambil menyodorkan helm.
Aku memakainya.
“jangan ngebut Al!” ucapku.
“iya marsya…” jawabnya.
Motor melaju pelan. Setelah mulai jauh dari rumahku, kami
berhenti karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Tiba-tiba Al seperti
tersentak dan setelah lampu hijau, Al melajukan motornya kencang sekali. Aku
bingung, panik, dan takut. Untung saja tiba-tiba dia berhenti di depan
rumahnya, cepat-cepat masuk ke halaman rumahnya.
Al turun dan melepaskan helmnya. Aku masih terdiam.
Antara takut, kaget, dan shock. Aku turun dan melepaskan helmku. Al memandangku
khawatir. Dari sorot matanya seakan mengatakan ‘aku minta maaf’.
Al mulai bersuara.
“maaf ya, aku minta maaf banget.
Kamu nggak kenapa-napa kan sya?” tanyanya sambil memegang tanganku.
Tiba-tiba aku merasakan pipiku
bersemu merah. Aku grogi maksimal!
“sya? Aku minta maaf….” Katanya
lagi.
“iya, Al.. nggak kenapa-napa”
jawabku.
“eh, masuk yuk” ajak Al sambil
menggandeng tanganku. Aku mengikutinya.
“duduk sini dulu ya, aku mau panggil
ayah bunda”
“ok” jawabku sambil tersenyum.
Aku memandangi sekeliling ruang tamu. Banyak foto-foto
Al. al sedang ikut lomba, Al memegang piala, Al main biola, Al main piano, Al
duduk manis sambil tersenyum lebar, Al bersama ayah bundanya. Banyak sekali. Tersebar
di beberapa sudut. Aku tersenyum. Dia memang WAW.
Al datang beberapa menit kemudian disusul bunda dan
ayahnya. Aku langsung berdiri dan tersenyum. Bahagia. Bunda Nina memelukku
hangat. Dan ayah Husein mengusap rambutku. Aku merasakan benar-benar keluarga
yang hangat.
“apa kabar, marsya?” Tanya bunda sambil mengajakku
duduk.
“baik bunda. Bunda sehat kan?”
“tentu. Seperti yang kamu lihat. Gimana? Al sudah nggak
jutek lagi kan?”
Al tertawa keras, diikuti tawa ayah. Sementara aku
hanya tersenyum.
“udah engga kok bunda. Udah cerewet malah. Iya kan
Al?” mataku melirik ke arah Al.
“ahaha. Apa sih sya” jawabnya malu sambil mencubit
pipiku.
“anak ayah udah berani pacaran nih! hayoo. Jangan
sampai nilai kalian turun ya!” kata ayah.
Aku dan Al berpandangan, lalu tersenyum malu.
“iya ayah” jawab kami berbarengan.
“oya yah, tadi aku ngebut lho naik motornya” kata Al
tiba-tiba.
“lho? Kenapa ngebut Al? kamu bawa anak perempuan lho”
kata bunda.
“tadi ada papaazzi, bun. Aku kan takut. Mana bawa
kamera gitu. Iih ngeri. Pasti nanti ada berita yang engga-engga tentang aku”
kata Al.
Ooh gitu ternyata. Aku baru tau alasan kenapa dia tadi
ngebut.
“oya, maaf ya marsya” kata Al sambil menatapku.
“iya nggapapa” jawabku tersenyum.
“ya udah, besok lagi hati-hati ya” kata ayah.
“ok ayah” jawab Al.
Tkamipun ngobrol banyak. Tiba-tiba Al berdiri dan
melangkah menuju piano di salah satu sisi ruang tamu.
“al tadi malam tidur larut sekali. Waktu bunda bangun,
ada berlembar-lembar kertas partitur lagu diatas piano. Sepertinya dia nyiptain
lagu buat kamu” bisik bunda.
Aku tersenyum. Benarkah?
“sya, dengerin ya, aku mau nyanyiin lagu buat kamu”
kata Al.
Dan terdengarlah suaranya yang merdu diiringi suara
denting-denting piano yang harmonis.
Oh indahnyaaaa. Aku terbang nih.
Dalam hatiku masih bertanya. Benarkah? Apakah itu lagu
untukku? Apa benar dia yang menciptakannya sendiri? Benarkah itu suara Alfian
Husein idolaku? Benarkah dia pacarku? Dan pertanyaan terakhir, ini ngga
bercanda kan?
ayaaayah bertepuk tanagan
ketika al selesai menyanyikan lagunya yang berjudul KauAyah bertepuk tangan ketika Al telah menyelesaikan
lagunya. Aku dan bunda pun mengikuti. Suara Al benar-benar bagus. Merdu sekali.
Aku suka, aku suka.
Al tertawa lepas.
“bikinnya pakai cinta ya?” ledek bunda.
“haha bunda nih ngeledek aja” Al tersipu malu.
“makasih Al. kamu memang musisi berbakat. bunda, ayah,
Marsya pamit pulang ya, udah malam. makasih buat ngobrol-ngobrolnya hari ini
ayah, bunda” kataku.
“ayo aku antar pulang” kata Al.
“ok, bunda, Marsya pulang ya” aku pun mencium tangan
bunda dan ayah.
Di perjalanan pulang, Al terlihat senang sekali. Dia
mengajakku ngobrol banyak, diselingi tawanya. Aku menyukai saat-saat ini. Saat
aku dan dia berdua. Saat canda tawa kita lalui bersama. Itu menyenangkan. Itu
indah. Lebih indah dari apapun yang ada di dunia ini.
Dan ketika dulu aku merasa, cinta kita tumbuh karena
rasa rindu, kini cinta kita tumbuh karena terbiasa : )
#
Tak sadar, jam di kamarku sudah
menunjukkan jam enam pagi. Terlalu lama mengingat kejadian tadi malam sih. Aku
bergegas bersiap ke sekolah.
Sekolahku belum terlalu ramai.
Maklum, jam masih menunjukkan jam setengah tujuh lebih lima menit. Aku
menyempatkan membuka netbookku untuk mengakses internet. Aku membuka
facebookku. Lagi-lagi ada 500 friend request, cewek semua. Teman Al semua. Aduh
jadi malas mengconfirm. Tapi karena Marsya anak yang baik hati, tidak sombong
dan suka menabung walaupun akhirnya dibobol, jadi dengan semangat walaupun agak
kepaksa *banget*, aku pun mengconfirm semuanya. Bikin tangan pegal saja. Huh.
Tiba-tiba, aku mulai berimajinasi
lagi. Al. Alfian Husein. Musisi muda yang ternyata dulu adalah temanku saat TK,
sekarang telah menjadi pacarku. Ayah bundanya baik. Aku suka. Banyak yang
berubah setelah aku berpacaran dengannya. Aku mulai agak terkenal di dunia
maya. Banyak fans Al yang mencoba dekat denganku. Ketika mereka sekedar say
hello, it’s ok menurutku. Tapi ketika pembicaraan berbelok menjadi yang lebih
privacy, misalkan mereka meminta alamat rumahku, nomor handphoneku, alamat
rumah Al, nomor handphone Al, itu yang membuatku malas melanjutkan obrolan
dengan mereka. Risi, dan merasa tak bebas. Padahal, pacaran satu minggu saja
belum. Bahkan aku sering bertanya-tanya, apakah fansnya Al melebihi fans Justin
Bieber. Aduh ampun deh. Aku jadi ngerasa harus lebih peduli, lebih ngerasa harus
ngejagain dia. Untuk saat-saat seperti itu. Saat-saat privacynya terganggu.
Walaupun menjadi artis adalah pilihan, dan dikejar fans itu resiko. Tapi aku tetap cinta
padamu Al… Lho nyambungnya apa? Haduuuh.
Tiba-tiba jendela chatting terbuka.
Alfian
Husein
Ciee banget
pagi-pagi udah online. Morning dear : )
Waw kejutan pagi. Hihi.
Marsya
Aurora
Eh kamu. Hai
: ) iya nih, numpang hotspotan di sekolah : ) udah berangkat ke sekolah?
Satu menit kemudian
Alfian
Husein
Udah nih : )
udah dulu ya, hampir bel. Kamu juga offline dong. Pasti disana hampir bel juga.
Bye bye. See you : )
Marsya
Aurora
Oke : ) bye
bye honey : )
Kumatikan netbookku dan kumasukkan ke dalam tas.
Beberapa menit kemudian bel berbunyi. Saatnya menerima pelajaran : )
#
Bel istirahat berbunyi. Aku mengajak
sahabatku Nadine ke kantin. Dikantin, aku bertemu Davi, sahabatku juga. Dia
menyodorkan handphonenya.
“tuh ada video baru punya Al di
youtube yang di share ke FB. bagus deh lagunya” kata Davi.
“cover lagunya siapa?” tanyaku.
“bukan cover lagu. Liat aja nih
sendiri”
Special
Song for People Who Made Me So CRAZY :D
For
You, Marsya Aurora
Kutemukan
Cinta
Unbelievable banget deh. Aku menatap kedua sahabatku.
Akupun duduk, mencari kursi terdekat. Diikuti mereka. Kuangkat handphoneku dan
kubuka youtube.
Kutemukan Cinta-Alfian Husein
Aku dengar. Dan aku ingat! Itu
adalah lagu yang Al nyanyikan tadi malam. Aku lihat beberapa komentar fans Al,
kebanyakan dari mereka bilang bagus lagunya. Dan aku menangkap satu komentar
dari produsernya.
Aldo
Herianto says
Rekam
ulang, bawa ke kantor saya. Kita recording minggu depan! : )
Waw! Semuanya serba instan, tapi
mengapa menyenangkan? Aku masih tidak percaya! Aku mencoba untuk menelfon Al.
“Al? lagunya…” kataku saat Al
mengangkat telfonnya.
“kenapa? Kamu ngga suka lagunya
dipublikasiin ya?” potong Al.
“b..bbuu..kaan. Itu, om Aldo nyuruh
rekam ulang, terus kamu bakal rekaman minggu depan. Tadi aku baca komentarnya
di youtube” kataku.
“haha aku kira kamu ngga suka. Iya
tadi om Aldo udah telfon aku kok. Aku udah tau. Kaget ya? Aku juga hehe”
katanya.
“iya lah jelas kaget. Orang itu lagu
yang kamu nyanyiin tadi malem tiba-tiba kamu unggah di youtube terus kamu share
di facebook, terus tiba-tiba produser kamu nyuruh kamu buat rekaman. Minggu
depan. Jelas kaget lah Al” kataku tanpa titik tanpa koma.
“hehe iya bidadariku. Udah ya? Mau
ke kantin nih” kata Al.
“mm oke Al sayang” kataku sambil
memutuskan telfon.
Beberapa detik kemudian.
1 pesan di terima
From: Al
:***
Kamu adalah
salah satu alasan kenapa aku bahagia hidup di dunia ini.
Kamu adalah
salah satu alasan kenapa aku dapat tertawa ketika aku bersedih.
Kamu
untukku, dan kamu milikku.
Jangan
pergi.
Karena bila
kamu pergi, aku tak akan memaafkanmu seumur hidupku.
Love you : )
Aku tersenyum. Aku benar-benar jatuh
cinta dengannya. Kubalas smsnya.
To: Al :***
Kamu
adalah hujan ketika aku tak mampu lagi bertahan di kemarau panjang.
Kamu adalah
pelangi yang menggantikan hujan ketika ia berhenti meneteskan air.
Kamu adalah
………
Seseorang
yang telah membuatku jatuh cinta.
Aku tak akan
pergi bila kau juga tak pergi.
Love you too
my Al : )
#
Satu bulan kemudian, video clip
Kutemukan Cinta ciptaan Al sudah meledak di pasaran. Masuk 10 hits song di
acara music popular siaran TV favoritku. Dan ya, bisa kau tebak. Fans Al juga
bertambah banyak. Crazy. Aku makin gila karena friend request facebookku juga
ikut meledak. Sampai aku harus membuat facebook kedua dan ketiga. Dan akhirnya
aku lebih senang main di twitter.
Sekarang Al jadi lebih sibuk karena masih sibuk promo
single Kutemukan Cinta. It’s ok. Aku cukup menyuportnya saja. Itu juga demi
dia. Demi kariernya. Dia senang, aku juga senang.
#
Hari ini aku libur, karena sekolahku
dipakai untuk acara lomba tingkat provinsi. Dan kebetulan sekolah Al juga. Karena
Al juga tidak ada jadwal manggug untuk hari ini, Al mengajakku untuk main ke
pantai sore nanti.
Aku memakai baju couple yang dia
belikan untukku beberapa waktu yang lalu.
Aku merasa nyaman dengannya.
Walaupun dia sibuk, dia tak pernah menomorduakanku. Dia tetap sempat untuk SMS
aku. Dan kadang juga dia mengajakku untuk melihatnya manggung. Ya, aku senang
diperlakukan seperti ini.
Jam setengah empat sore, Al
menjemputku. Kami memakai baju yang sama, seperti apa yang tadi aku bilang.
Di jalan, kami ngobrol banyak. Benar
kata ayah, Al itu memang cerewet kalau sudah kenal dekat.
Satu jam kemudian, kami sampai ke
pantai. Kami turun dan berjalan-jalan mencari tempat yang enak untuk ngobrol.
Kami duduk di jembatan kayu yang
berujung ke laut. Aku tak sadar, ternyata Al membawa biola. Al mengeluarkan
biolanya, dan aku menatapnya. Dia menatapku. Lama kami bertatapan. Dan…. Al
tertawa! Merusak suasana saja! Huh! Aku memalingkan wajah. Al mencubit pipiku.
Dia mulai memainkan biolanya.
Lagu Kutemukan Cinta dengan alunan biola. Waw. ini
lagu terindah yang pernah aku dengar. Aku menikmatinya. Al tersenyum kepadaku.
Dan aku tak sadar bahwa lagunya telah selesai ia mainkan. Aku bertepuk tangan.
“telat sya.. lagunya udah selesai dari tadi, kamu baru
tepuk tangan. Haha” ledek Al.
“terpana sih liatin kamu. Haha” jawabku.
“ceilah segitunya. Haha”
Kami ngobrol banyak tentang segala hal. Tempat favorit
kami, lagu favorit kami, dan yang lainnya. Menertawakan hal-hal lucu yang ada
di sekitar kami, melihat kumpulan burun yang terbang ke langit bersamaan,
terpana melihat beberapa balon yang diterbangkan seorang anak dan banyak yang
lainnya. Aku suka kebersamaan ini. Sayang, hari sudah sore, jadi kami harus
pulang. Kami berjalan bergandengan. Rambut kami tertiup angin. Kami tertawa
bersama di sepanjang sore ini.
“berhenti dulu sya, liat sunset” kata Al lalu
berbalik.
“mm ok Al” jawabku.
“oya, kita udah lama ngga foto bareng nih. Foto yuk”
ajak Al.
Kami berjalan ke tepian pantai.
“misi mas, bisa fotoin kita sebentar” kata Al
berbicara kepada penjual ice cream.
“Alfian Husein ya?”
“hehe iya. Tolong ya mas” katanya sambil memberikan
handphonenya.
“ok mas.” Katanya.
Al merangkulku. Aku merangkulnya. Kami bertatapan.
“cekreeeek”
“ah masnya nih” seru kami bersamaan.
“kan natural. Haha” kata mas penjual ice cream itu
meledek.
“lagi lagi” kata Al.
Kami menatap camera, dan tersenyum bersamaan.
Dibelakang kami terhampar laut yang luas dan langit bersemburat jingga.
“cekreeek”
“makasih ya mas” kata Al.
“iya, sama-sama” jawab mas-mas itu lalu pergi.
Kami bejalan lagi. Pulang.
#
“thanks ya marsya, buat hari ini”
“iya, sama-sama Al” jawbku
tersenyum.
Dia pamit pulang, dan kami say good
bye.
#
Malamnya, saat kami smsan, Al menyuruhku
online facebook. Akupun mengambil netbook dan modemku. Setelah log in facebook,
jendela facebook pun terbuka.
Tak seperti biasa, aku menggunakan
facebook yang aku gunakan hanya untuk teman terdekat dan keluargaku. Jadi notif
dan friend request tidak sepadat yang biasanya. Al yang menyuruhku karena aku
merasa terganggu dengan fans-fansnya.
Kulihat beranda. Berita paling atas
adalah foto Al bersamaku. Kubuka Album milik Al yang berjudul “With My
Sweetheart Marsya”.
Kulihat dua foto yang baru Al upload.
Foto kami tadi sore. Di foto saat kami bertatapan, Al menuliskan sesuatu pada
keterangannya.
Special
Moment with Marsya
Ada notif baru.
Alfian
Husein menandai anda dalam foto (2 foto)
Wah ditandai juga. Aku kirim wall.
Thanks
Alfian : )
Wall ku di like Alfian.
Kutulis status terbaruku.
Senja bersamamu
adalah salah satu special moment dihidupku.
Dan lagu
itu, lagu yang kau nyanyikan sebelum senja tadi.
Adalah lagu
terindah yang pernah aku dengar, Al.
Mmm
i will always love you, my Alfian Husein : )
Dan Alfian menulis status balasan untukku.
Thanks
for today my sweetheart Marsya Aurora : )
Kutemukan
Cinta
Ketika ku
melangkah
Mencari
cinta yang sempurna
Kutemukan
kau disana
Dalam
rangkulan bulan dan bintang yang bercahaya
Kuingin buat dunia lebih indah
dengan mencintai detik-detik yg berharga
Bersamamuuu kasihku~ : )